Yes! International Festival and Parade in Jogja
Everybody says, Yes! Let's go to Jogja
Oleh Selly Sagita
Article courtesy of Gamelan Magazine No. 34 October-November 2002
Festival dan Parade ini berlangsung pada hari Sabtu 21 September yang
baru lalu dengan sangat meriah, lancar dan sukses di kota Yogjakarts
(nama singkatannya Yogya atau Jogja). Drumband bertopeng kreatif sejumlah
tidak kurang dar 900 peserta dan 300 peserta lain (sparuhnya warga negara
asing antara lain Australia, Belanda, Jerman, Italia, Polandia, Korea
dan Jepang) menampilkan bergagai kostum yang amat semarak.
Parade berangkat dari Natour Garuda Hotel Malioboro diawali doa bersama
oleh 7 tokoh spiritual mewakili lima agama di Indonesia. Mereka berrfalan
bergandengan dan berdoa sepanjang jalan Malioboro sebagai cucuk lampah,
mengibarkan bendera merah putih dan menabur nunga. Sungguh suatu pemandangan
yang sangat elok. Saat itu mereka benar-benar melan\mbangkan persatuan
umat dan negeri Indonesia yang damai.
Iring-iringan pun berarak-arak, mulai dar atraksi jatilan anak-anak,
disusul oleh 10 group drumband SD, disambung reog anak-anak dan 6 group
drumband SMP. Kemukian pasukan pengawal upeti untuk raja dari grup Mirota
Batik (terdiri dari 30 serdadu ala Hamzah), mbok bakul yang membawa
seluruh hasil bumi (dari ketela yang gemuk-gemuk, padi, jagung, sayuran,
dan lain-lain, melukiskan panen yang melimpah), adipati dan istri yang
naik kereta kangeng, pasukan berkuda dan tandu kelengkapan upacara,
dkawal oleh 8 kuda raksasa. Sungguh sangat menakjubkan!
Semua ini masih dilengkapi dengan koreografi tari pasar Ngasem karya
Didik Nini Thowok yang menghakirkan sangkar burung raksasa dan beberapa
penari berpakaian burung (Didik memborong semua kemoceng/sulak bewarna
merah dan oranye yang ada di seluruh kota Yogyakarta).
Setelah itu iring-iringan carnival costume dari Hyatt Regency bergabung
di belakang tarian pasar Ngasem dengan 100 andong! Peserta kostum dari
Australia ada 10 anak dari SD dan 10 anak SMA Warrnambool College. Mereka
berpakaian adat Jawa dan wayang, menyedot banyak perhatian penonton
sepanjang route rentang dari Hyatt sampai pagelaran. Tepuk tangan khusus
yang sangat meriah menyambut peserta dari Jepang (yang terdiri dari
kakek, nenek, anak)tabloik Oshin dan Benteng Takeshi (acara TV yang
lagi ngetop dan lucu sekali krn penuh dengan permainan), peserta dari
Korea, dan peserta dari dari Eropa yang tampil dengan model Susu cap
Nona Belanda, Blues Brother Mafia Italy, serta para warga etnis yang
berada di Yogya. Etnis India menampilkan si Maharaja dengan semua selirnya
yang berbaju sari, Chinese society tampil dengan serangkaian tabloid
dari si jagoan kungfu Huang Fei Hung, siluman rase sampai si putri Huang
Tsu.l Pokoknya, semua tampil gembira bersama peserta kostum dari Indonesia
yang memakai banyak sekali kostum kreasi, dari yang berbentuk nenas,
ikan duyung, kucing, macan, gajah, Snow White, Batman, Superman, dan
lain-lain. Sungguh suatu pemandangan interaksi budaya yang sangat menarik.
Sayangnya, imbauan yg dikeluarkan oleh Kedutaan Amerika sehari selang
acara ini berlangsung, telah membuat 17 peserta dari Surabaya International
School membatalkan keitkut sertann mereka. Hanya salah satu guru yang
tetap dating untuk menyaksikan, dan dia semakin menyesal dengan batalnya
sekolah ini megikuti keseluruhan acara yang sedemikian apik. \ Seluruh
peserta drumbad maupun dostum beserta tamu undangan (lebih kruang 2000
orang) semua bergabung dan dihibur di dalam pagelaran draton Yogya.
Acara demi acara yang disuguhkan sangt manis dan menghibur.
Tarian selamat dating dari anak-anak pengungsi Lorosae sangat menggemaskan,
angklung anak-anak Tamak Kanak-Kanak sejumlah 50 anak berpakaian adapt
tradisional Indonesia manis sekali, disusul talk show anak Yogya berprestasi
International, disusul dgpengu-muman pemenag festival sampai pada puncak
hiburan yaitu Studsy Orchestra yang tampil begitu memukau dengan 60 pemain
(orkestra khusus alat tiup) pimpinan Budi Ngurah.
Ucapan selamat atas sukses ini berdatangan dari berbagai pihak disusual
tawaran untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan tahun depan. Harapan
untuk pelaksanaan acara ini sebagai agenda tahunan terus mengalir, dari
pihak televise, perusahaan perusahaan yang berminat menjadi sponsor,
sekolah-sekolah yang berminat untuk mengkuti, dan berbagai acara talk
show dan undangan dalam bentuk lainnya. Bahkan Discovery Channel dari
Belanda telah menyatakan minat mereka untuk melibatkan acara carnival
Yogya ini dalam pembuatan program mereka berjudul "City Cabs"
yang tujuannya tidak lain untuk mempromosikan parwisata Yogya.
suaraindonesiamagazine@yahoo.com.au
|